Minggu, 10 Januari 2021

Jenis-jenis Leasing

Finance Lease

Finance lease adlah sebuah kegiatan dari sewa guna sebuah usaha yang pada bagian lesse terdapat pada akhir dari masa kontrak yang memiliki sebuah opsi untuk membeli dari objek sewa usaha dari nilai sisa yang akan dapat disepakati. Dari operating lease tersebut tidak emmiliki sebuah opsi dalam melakukan pembelian dari sebuah objek sewa maupun guna pada sebuah usaha.


Capital lease

Capital lease merupakan jenis leasing yang perusahaan leasingnya adalah lembaga keuangan. Leasing jenis ini, nasabah (lesse) yang membutuhkan barang atau modal menentukan sendiri kriteria dan spesidikasi barang yang di butuhkan. Sehingga lesse bebas menentukan barang apa yang ia inginkan.


Kemudian, lesse juga yang melakukan negoisasi langsung dengan supplier barang tentang harga dan syarat-syaratnya. Setelah selesai proses negoisasi antara lessse dan supplier maka lessor akan memberikan uang kepada supplier untuk membayar barang. Kemudian lesse akan membanyar sejumlah uang modal kepada lessor sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati.


Operating Lease

Jenis leasing ini yaitu pihak lessor membeli barang kemudian disewakan kepada lesse dalam jangka waktu tertentu. Lesse hanya membayar rental atau sewa barang saja. Harga barang dan biaya-biaya lainnya lessor yang membayar.


Sales type lease (Lease Penjualan)

Lease penjualan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual lease barang dari hasil produksinya. Biasanya penjualan lease ini memiliki dua macam pendapatan yang diakui, yaitu pendapatan penjualan barang dan pendapatan bunga atas pembelanjaan selama jangka waktu lease.


Leverage Lease

Lesing jenis ini dilibatkan pihak ketiga, atau biasa disebut dengan credit provider. Jadi lessor tidak membiayai objek leasing hingga sebesar 100% dari harga barang, melainkan hanya sekitar 20% – 40% saja. Sisa harga kemudian akan dibiayai oleh credit provider


Cross Border Lease

Leasing jenis ini biasanya dilakukan antar negara. Lessor dan lesse terletak tidak dalam satu negara, melainkan di dua negara yang berbeda. Biasanya barang yang di leasingkan dalam Cross Border Lease adalah barang yang memiliki nilai yang besar. Contohnya: pesawat terbang bentukan Boeing dan Airbus.


Contoh Perusahaan Leasing di Indonesia :

Clipan Finance Indonesia

Kamis, 03 Desember 2020

Strategi untuk Menghadapi Transformasi Digital

Revolusi industri 4.0 semakin berkembang hingga saat ini. Dunia digital menjadi opsi utama dalam semua aspek sarana pelaku usaha menjalankan usahanya. Perubahan digital  yang sangat cepat tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini tidak menghalangi sebagian pelaku usaha untuk menerapkan strategi digital dalam menjalankan usaha mereka. Namun, hal ini tidak berlaku bagi semua pihak, dimana masih terdapat sebagian pelaku usaha yang merasa ragu dan khawatir dengan konsekuensi dari penerapan strategi ini. Tidak heran bila banyak manajer risiko mengambil kebijakan untuk memperlambat perjalanan digital dalam organisasinya.

Apakah kebijakan ini merupakan hal yang tepat untuk dilakukan? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, perlu dilakukan analisa secara luas dan menyeluruh mengenai risiko transformasi digital itu sendiri. Analisa dalam laporan yang dikeluarkan PwC melihat kesuksesan dari organisasi yang terbukti mampu mengatasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aktivitas digital yang dijalankan.

Hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa organisasi yang sukses di dunia digital ternyata memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi transformasi digital. Strategi dalam menghadapi transformasi digital tersebut adalah:

1. Membuat rencana digital secara komprehensif

Setiap organisasi yang ingin sukses dalam menghadapi transformasi digital perlu membuat rencana digital yang rinci dan komprehensif.  Rencana tersebut memuat tujuan akhir yang ingin dicapai, target jangka panjang maupun jangka pendek, serta matriks yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas strategi digital yang dijalankan. Semua aspek perencanaan tersebut harus berjalan beriringan dengan aspek lain dari organisasi tersebut. Perencaanan yang matang akan membantu organisasi untuk tetap berada di jalur yang tepat sepanjang perjalanan digital mereka.

2. Perekrutan SDM yang tepat

Untuk dapat mengimbangi perkembangan dunia digital yang begitu cepat dibutuhkan SDM yang memiliki skill dan kemampuan yang tepat. Perekrutan SDM yang memiliki skill dalam hal penguasaan AI atau kecerdasan buatan, kemampuan dalam hal programming robotic, atau kemampuan teknis lain seperti pengembangan model analitik perlu dilakukan untuk memastikan organisasi tersebut tidak ketinggalan dalam aspek digital.

3. Menggunakan teknologi yang tepat dan sesuai kebutuhan

Pemanfaatan teknologi sebagai menjalankan usaha menjadi salah satu  strategi dalam menghadapi transformasi digital. Contoh dari pemanfaatan teknologi ini adalah penggunaan program RPA untuk menjalankan tugas rutin seperti pengambilan data, penggunaan kecerdasan buatan untuk melakukan tes populasi, dan juga menggunakan Internet of Things (IoT) untuk melakukan asesmen terhadap resiko yang dapat muncul setiap saat dalam proses menjalankan usaha.

4. Pemanfaatan data real time

Teknologi digital memungkinkan para pelaku usaha dan pemilik usaha untuk mendapatkan data secara real time. Data ini dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat berdasarkan hasil asesmen terhadap dampak yang mungkin terjadi, resiko yang harus dihadapi, serta waktu yang tepat untuk melaksanakan keputusan tersebut.

5. Membangun komunikasi antara pengambil keputusan dengan pelaku dunia digital

Sebuah strategi digital dapat diterapkan saat telah mendapat persetujuan dari para pengambil keputusan. Oleh karena itu, perlu dibangun komunikasi antara para pengambil keputusan dan para pelaku dunia digital dalam organisasi yang sama. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari bekerja sama dalam mengembangkan strategi risiko atau memberi laporan berkala mengenai risiko dari setiap strategi digital yang akan diambil.

6. Penggunaan matriks risiko yang tepat

Setiap aksi atau strategi digital yang diterapkan dalam sebuah organisasi memiliki risiko masing-masing. Penggunaan matriks risiko menjadi hal yang krusial, untuk melihat seberapa besar risiko yang dihadapi. Dengan memahami risiko yang ada, para pengambil kebijakan dapat menjadi lebih proaktif dalam mengambil tindakan pencegahan atau penanggulangan risiko tersebut.


Transformasi digital adalah hal yang pasti terjadi. Organisasi yang tidak siap dalam menghadapi transformasi tersebut akan menghadapi masalah besar di masa yang akan datang. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan tersebut dengan cara yang tepat.

Jumat, 27 November 2020

Contoh Personal Selling Nike


Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune 1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persen di Asia. (1993 Nike: 25).

Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994, koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Azam Fathoni, mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma. Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike. Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen puncaknya dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa. 

Meski sudah di atas awan, Nike harus memiliki beberapa personal selling untuk menjangkau semua segmen konsumen. Beberapa strategi itu diantaranya :

1. Melakukan media promosi melalui sales promotion pada waktu cuci gudang & discount produk terbaru. 

Para marketing sepatu nike biasanya akan melakukan personal selling di beberapa pusat belanja sambil memasang promosi dan diskon. Hal ini dinyata sangat efektif  bagi Nike untuk meningkatkan penjualannya.

2. Mengadakan kegiatan “Event Prestasi Bazaar”

Bazaar yang satu ini juga biasa dirutinkan oleh Nike. NIKE Prestasi Bazaar biasanya digelar di Lower Lobby, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, juga di daerah lain. Konsumen akan diberikan potongan harga hingga 50% untuk semua produk mulai dari shoes, apparel, jersey, dan lainnya. Ada juga tambahan diskon 10% dan cicilan 0% hingga 6 bulan untuk pemegang kartu kredit Mandiri dan akan berlangsung selama 3 hari. Untuk masuk kesana tak perlu membayar tiket karena Nike menawarkan Free HTM. Disana personal selling bisa dikerahkan karena situasinya memang yang datang adalah konsumen pemburu.

Minggu, 25 Oktober 2020

Kuis (V-Class) Manajemen Pemasaran Industri

Soal

1. Jelaskan interaksi pembeli dengan penjual !

2. Sebutkan dan jelaskan hubungan antara pembeli dengan penjual !

3. Jelaskan tentang Customer Relationship Management ( CRM ) menurut gambaran anda !

 

Jawab

1.    Pembeli menggali info tentang produk yang akan dia beli, Sedangkan penjual secara persuasif menjelaskan detail produk. Ketika terjadi transaksi maka interaksi tersebut menghasilkan titik temu dan saling menguntungkan antara penjual dan pembeli. 

2.    Tipe-tipe Hubungan Antara Pembeli Dengan Penjual :

a)      Hubungan yang terjalin karena transaksi

Seiring oleh perubahan waktu dan diikuti dengan persaingan harga produk dari kompetitor, biasanya pihak penjual memiliki cara sendiri agar konsumennya tidak berpindah ke perusahaan lain, metode yang dilakukan adalah biasanya pihak penjual akan memberikan kesepakatan dalam bertransaksi misalnya dengan pemberian potongan harga kepada konsumennya

b)      Hubungan karena strategi pemasaran

Hubungan ini biasanya terjadi setelah penjual berhasil meneliti target pasar mana yang akan dikuasai, kemudian penjual akan melakukan berbagai macam strategi sehingga banyak pihak yang tertarik akan produknya 

3.    Customer Relationship Management (CRM) adalah kombinasi dari praktik, strategi dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola dan menganalisis interaksi dan data pelanggan di seluruh siklus hidup pelanggan, dengan tujuan meningkatkan hubungan layanan pelanggan dan membantu dalam retensi pelanggan dan mendorong pertumbuhan penjualan. Sistem CRM mengumpulkan data pelanggan di berbagai saluran, atau titik kontak antara pelanggan dan perusahaan, yang dapat mencakup situs web perusahaan, telepon, obrolan langsung, surat langsung, materi pemasaran, dan media sosial.

Minggu, 18 Oktober 2020

Situasi Pembelian di Pasar Industri

 Ada berapa macam contoh situasi pembelian di pasar industri, yaitu :

1. Pembelian Ulang sepenuhnya

Perusahaan pizza memesan kotak pizza kepada perusahaan percetakan untuk stock pizza box mereka setiap minggunya dengan jumlah tertentu untuk disupply ke gerai-gerai mereka.

2. Pembelian ulang dengan modifikasi

Sebuah perusahaan melakukan pembelian ulang penambahan unit komputer ASUS tipe Aio kepada perusahaan ASUS dengan penambahan monitor tipe ROG style pada pembelian ulang ini.

3. Tugas Baru

Sebuah barber shop terkemuka yang tidak memiliki tv untuk hiburan konsumenya memutuskan bekerja sama dengan perusahaan Sony untuk memasang unit tv dari Sony sebagai sarana hiburan bagi konsumennya.

4. Pembelian sistem

Perusahaan rental game terkemuka bekerja sama dengan perusahaan furniture Informa untuk desain dan paket interior rental game dan furniture serba informa

Sabtu, 10 Oktober 2020

Lingkungan Pemasaran Eksternal PT Djarum

Nama  : Muhammad Jaser Dinhaq

Kelas   : 4EA28

NPM   : 16217838

 


PT Djarum adalah sebuah perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia yang berkantor pusat di Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum merupakan induk dari Djarum Group yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan.

 Berikut adalah lingkungan perusahaan eksternal PT Djarum dan beberapa cakupannya,


Peluang (Opportunity)

1. Trend pasar positif untuk rokok low tar dan low nicotine di Indonesia

2. Banyaknya spot yang terdapat pada pada event untuk mempromosikan produk baru

 

Ancaman (threats)

1. Regulasi dan perda anti rokok

2. Kompetitor dari rokok jenis Mild

3. Tingginya pajak rokok

4. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok


Dan beberapa cakupannya antara lain,


 Ekonomi

Diawali dengan industri rumahan, Kretek yang merupakan produk asli Jawa Tengah ini, kini memilki daya saing secara ekonomi dan menjadi pemasukan terbesar bagi negara


 Sosial dan Pendidikan

Djarum mengadakan program Beasiswa Plus merupakan beasiswa prestasi yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai jurusan yang tengah menempuh program studi Strata 1/ Diploma 4. Lebih dari 11.317 mahasiswa berprestasi telah menjadi penerima program ini. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan di lebih dari 121 perguruan tinggi unggulan di seluruh 34 provinsi di Indonesia.


 Teknologi

PT Djarum mengakui menggunakan robot atau robotisasi dalam proses produksi rokok di pabrik mereka di Kudus, Jawa Tengah. Hal ini menjadi bagian untuk mengikuti perkembangan teknologi.

 

 

 

 


Sabtu, 03 Oktober 2020

Manajemen Pemasaran Industri

Nama : Muhammad Jaser Dinhaq

Kelas : 4EA28

NPM : 16217838


Sebelum mengetahui apa itu manajemen pemasaran industri, kita harus mengetahui pengertian dasarnya,

Pemasaran adalah suatu proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya

Kebutuhan adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari

Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas – pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam

Permintaan adalah keinginan terhadap produk – produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli

Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memperta hankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan organisasi 

Pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar produksi, mencangkup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri.

Pemasaran konsumen adalah pemasaran barang dan jasa kepada individu keluarga dan rumah tangga. Pelanggan membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.

 

Perbedaan Pemasaran Industri dengan Pemasaran Konsumen

Perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran kinsumen dapat dilihat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar dan karakteristik hubungan antara penjual dan pembeli produk.

Pasar industri adalah semua organisasi yang memberi barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang akan di jual, disediakan atau di pasok keperusahaan lain

Pasar konsumen adalah pasar yang terdiri atas para konsumen akhir, yang di maksud adalah semua individu atau rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi.

Pembelian Organisasional adalah proses pengambilan keputusan oleh organisasi formal dalam menetapkan kebutuhan produk, mengiden tifikasi menilai dan memilih berbagai alternatif merek dan pemasok

Tiga pasar organisasi :

1.       pasar industri

2.       pasar penjual kembali

3.       pasar pemerintah

 

Perbedaan Pemasaran Industri dan Konsumen

Pemasaran Industri

Karakteristik pasar: terkonsentrasi secara geografis, pembeli relatif lebih sedikit

Karakteristik produk: kompleks , customized

Karakteristik promosi : personal selling

 

Pemasaran Konsumen

         Karakteristik pasar: tersebar secara geografis, merupakan pasar masal

         Karakteristik produk:

                lebih standar

         Karakteristik promosi : lebih ke advertising

 

Perbedaan Pemasaran Industri dan Konsumen

Pemasaran Industri

Karakteristik pelayanan:

sangat mementingkan pelayanan, waktu pengiriman & ketersediaan karakteristik harga lelang kompetitif dan  negosiasi 

 

Pemasaran Konsumen

Karakteristik pelayanan: tidak terlalu mementing-kan pelayanan, waktu pengiriman &    ketersediaan

Karakteristik harga: list prices & maximum retail price (MRP)

 

Perbedaan Pemasaran Industri dan Konsumen

Pemasaran Industri:

Perilaku pembeli: melibatkan berbagai wilayah fungsional, keputusan pembelian terutama didasarkan pada kinerja

Saluran distribusi: lebih langsung

 Pemasaran Konsumen:

Perilaku pembeli :

                melibatkan anggota keluarga

                keputusan pembelian lebih didasarkan kebutuhan fisiologis/sosial/psikologis

Saluran distribusi: tidak langsung & berlapis